Selamat Idul Fitri 1429 H


mau disimpan? klik disini

ecard-by-akai

Met Idul Fitri bagi kaum Muslimin di seluruh dunia. :P
mohon maaf bila selama ini aq ada kesalahan pada saudara².
mari kita dekatkan diri kita lebih dekat lagi kepada Alloh setelah bulan Ramadhan ini usai. amin

Inikah hukuman untuk Q ?

huwaa, aq ga pernah kebayang ini bakal terjadi padaku. ga pernah kepikiran jadi begini. ga percaya waktu dibilangin teman kalo juga bakal begini. apa ini gara² aq bebal? cuman mementingkan kenikmatan sesaat kah? huhuhuhu

hari sabtu dan minggu kemarin disuruh ikut pelatihan jurnalistik di USM [Universitas Semarang]. aq kesana ma temen aq, Fajar, sebagai delegasi dari Masjid Al-Huda di daerah aq. rasanya rada bungah hati ini ikut pelatihan kayak gini. tambah pengalaman bo . . . tapi juga setimpal, dari jam 08.30 WIB [sabtu] berangkat sampe sana 12.00 WIB. capek banget. dah gitu, acara mulai jam 12.30 WIB. bayangkan, tanpa istirahat dulu! udah lah.

lanjutan cerita ini pokoknya asik deh, cuma ya gantinya badan capek ma pegel. lain kali disambung. bukane males cerita, tapi hari ini ada sesuatu yang lebih ngena di pikiranku. tau ga kenapa, baru aja ditinggal 2 hari. blog aq udah ga karuan tuh pagerank nya. huuhuu. pagerank blog akhirnya diganjar google turun tahta deh. mas toni, sama nasib kita nih. dari pagerank 3 jadi 0. rasanya sedih banget nih.

oke deh kalo di blog ini banyak review. tapi pas kemarin temen² pada update pagerank, kukira pagerank aq tetep aja. ternyata punyaku belom toh. pa bener sih google update nya 3 bulan sekali? kok punyaku belakangan ya? blog aq yang lain juga pada belum berubah tuh. tapi kenapa harus blog ini sih? ahh. bete³

Efek Negatif Minum Teh

Biasanya teman paling setia makan adalah minum teh, baik es teh maupun teh hangat. Tapi apakah kita tahu efek samping dari minum teh setelah makan?

Minum teh setelah makan terbukti bisa mengakibatkan anemia. Hal tersebut berdasarkan riset dari Bagian Kesehatan Ibu dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Minum teh paling tidak sejam sebelum atau setelah makan akan mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Pengurangan daya serap akibat teh ini lebih tinggi daripada akibat sama yang ditimbulkan oleh minum segelas kopi setelah makan. Kopi mengurangi daya serap hanya 39 %. Pengurangan daya serap zat besi itu diakibatkan oleh zat tanin dalam teh. Selain mengandung tanin, teh juga mengandung kafein, polifenol, albumin, dan vitamin. Tanin bisa mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori heme non-iron, misalnya padi-padian, sayur-mayur, dan kacang-kacangan.

“Bila kita makan menu standar plus segelas teh, zat besi yang diserap hanya setengah dari yang semestinya”

Menurut Dr. Rachmad Soegih, ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, zat tanin itu sendiri memang menghambat produksi hemoglobin. Kalau memang mau menghindari teh dan mendapatkan banyak zat besi, sebaiknya teh digantikan air jeruk sebagai peneman makan.

“Makan nasi pecel dengan jeruk memperbesar penyerapan zat besi bila dibandingkan dengan minum es teh”

Kenapa? Vitamin C ternyata memperbesar penyerapan zat besi oleh tubuh.

Apakah fakta ini membuat minum teh harus "diharamkan" sama sekali? Jangan salah. Soalnya, teh mengandung zat lain yang berfungsi positif.

Ada kiat minum teh yang tepat, agar minuman ini tidak menghambat produksi zat besi dalam sel darah:
* Teh akan berefek baik bagi tubuh bila dikonsumsi pada pagi dan sore, disertai karbohidrat dan protein, misalnya roti dan biskuit.
* Kiat lain, memberikan jeda minum teh setelah makan, misalnya dua jam setelah makan.

Jeda itu diperlukan karena rentang waktu itu diperkirakan cukup bagi usus 12 jari dan usus halus bagian atas untuk melakukan proses penyerapan makanan. Jadi, boleh-boleh saja menyeruput teh kapan pun, asal tidak setelah makan. So, tunggu apalagi, buat secangkir teh hangat sekarang dan nikmatin deh.

sumber: kosongempat
ini juga menarik : kompas

Ga bisa withdraw [Paypal > Bank]

duh sialnya hari ini. udah diharap-harapkan dari kemarin², kalo saja udah cukup duit di paypal mau withdraw. soalnya lagi butuh banget. eh, kok malah ga bisa sih? :(

aq ga tau kesalahannya dimana. tapi, yang namanya gagal ya gagal. finalnya jadi ga bisa dapat duit. hikz. sedihnya. padahal udah sampe berangan-angan bisa dapet THR kali ini dari hasil keringat aq sendiri. tapi, uh . . .

oiya, withdraw pertama udah dikurangi Rp 16.000,- dan setelah itu dinyatakan complete oleh Paypal. tapi hari ini, aq dapet email yang isinya aq dapet pembayaran. rada kaget sih. "ini uang dari mana nih?" tapi setelah diamati kok dari bank account? weleh, karena kemarin aq kebetulan aja baca ada yang gagal withdraw ke account banknya. aq jadi takut nih. dan ternyata udah dilihat-lihat di detailnya memang gagal. T_T udah gitu masih dikurangi biaya Rp 50.000,- double deh penderitaan aq. huaaaaa

Tidak cukup dengan ikhlas

Saat gemerlap dunia dipuja, tibalah waktunya harta dan tahta jadi perebutan. Geliat perkembangan teknologi mulai disalahartikan. Pernik-pernik dunia yang serba materi tak ubahnya nenek sihir yang membius jutaan manusia. Terlena dan terjebak mengejar kenikmatan yang semu.

Bila tidak tergapai, mulai mencari tempat pelarian yang baru. Tempat pelarian yang dianggap mampu mengobati kegersangan jiwa. Meneteskan secercah asa embun kesegaran yang mencerahkan. Peluang ini, membuahkan banyak majelis menjamur menawarkan alternatif menghidupkan lahan spiritual yang kering.

Beruntung bila majelis yang dituju adalah ittiba’ (mengikuti) tata cara yang telah dikenalkan Nabi. Malangnya, saat ini telah menjamur berbagai ritual kreasi yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan kata lain, peribadatan yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi. Padahal kata Beliau, ritual ibadah yang tidak dicontohkan akan tertolak (bid’ah).

Menariknya, model yang ditawarkan mendapat dukungan iklan dari berbagai media. Pasalnya, selain dianggap berbau religius juga membuahkan “kantong tebal”, khususnya bagi penyelenggara. Kontan saja, meskipun dengan biaya mahal, sambutan masyarakat meluas dengan berbagai modelnya.

Belakangan yang lagi banyak diminati, selain mengangkat tema zikir dan muhasabah adalah pernafasan dan melatih konsentrasi dalam beribadah. Tanpa berpikir panjang, banyak warga berbondong-bondong menuju ke tempat-tempat ritual baru itu. Tujuannya, beribadah ikhlas menggapai ketenangan hati. Semangat yang enerjik ini layak mendapat acungan jempol, selanjutnya mengarahkan pada ibadah yang benar. Berbondong-bondong dengan hati yang ikhlas saja ternyata tidak cukup. Kriteria ibadah yang diterima adalah bila mengikuti tata cara yang dituntunkan Nabi dan ikhlas karena Allah.

Adapun berbagai ritual baru untuk mengobati kekeringan spiritual tadi, sama sekali bukan ajaran Nabi. Karenanya, diantara tema-tema majelis zikir, muhasabah, pelatihan dan konsep pernafasan digolongkan ibadah yang tertolak. Kesan religius belum tentu bagus.

Selain itu, tema-tema berkedok pengobatan Islam alternatif juga perlu dicermati dan mendapat sorotan. Hal itu perlu diwaspadai agar tidak terjebak pada kemusyrikan dengan model perdukunan yang dipoles dengan wajah baru.

Sumber: Majalah SwaraQuran [Edisi No. 4 Th. 7 / September 2007]


Tambahan dari zaduna:
Dalam menjalankan ibadah ada tiga hal yang harus dicermati, yaitu:
1. niat ibadah
2. mengetahui ilmunya [tuntunannya]
3. ikhlas dalam hati

Seumpama sebatang kayu

Grafik (ukuran) keimanan terus merangkak, naik dan turun. Bergerak tak pernah henti. Bergolak seiring iklim di sekitarnya. Bila iklim positif, grafik keimanan akan naik. Hal ini ditandai dengan bertambahnya ketaatan.

Bila iklim kurang bersahabat, grafik keimanan ini akan turun bahkan merosot tajam. Pun kadang pada titik terendah. Hal ini ditandai dengan menurunnya ketaatan. Terasa hambar dan malas untuk beribadah. Kondisi demikian, akan terus berlanjut bila tak segera tertangani. Kemaksiatan kecil mulai menyapa, merayap ke arah yang lebih besar. Tanpa terasa hati telah jauh dari mengingat Allah.

Lingkungan, sahabat, dan iklim yang baik menjadi mutlak diperlukan. Pertahanan keimanan yang kuat akan rapuh dan keropos bila diterpa badai. Badai yang terus menghantam tanpa belas kasihan, benturan yang keras. Benteng keimanan dapat roboh sewaktu-waktu.

Sahabat, keluarga, dan komunitas yang baik, ikut memberikan kontribusi. Andil besar dalam mewarnai lembaran keimanan, bisa putih dan bisa buram. Kualitas pribadi yang tangguh juga menjadi modal untuk bertahan di tengah pergolakan yang dahsyat. Bertahan dengan terus merapat dengan fasilitas dan sarana yang dapat mendekatkan diri kepada Allah. Bacaan yang islami dan mendidik, telaah terhadap kitab suci AlQuran, dan mengikuti ta’lim.

Hati dapat berubah setiap saat. Kadar iman tak dapat diketahui tebal tipisnya. Karenanya, kekuatan iman tak dapat dibanggakan dan dipertontonkan. Kebangaan dengan kekuatan iman, tak ubahnya terlena dengan kadar keimanan yang tipis. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha agar tetap dalam keimanan.

Iman kita laksana sebatang kayu, sebesar apapun kayu itu adalah bukan jaminan tidak terhanyut. Arus yang besar akan membawa sebatang kayu itu tanpa arah yang tak menentu. Arah yang lebih rendah. Kayu yang besar dan berat, bukan jaminan untuk tenggelam dan berdiam di tempat untuk bertahan. Tanpa ada yang mengikat, sebatang kayu akan lenyap dari hadapan. Lenyap terbawa arus hantaran sungai besar dan deras. Di tengah godaan yang menggiurkan, iman perlu diikat dengan berbagai upaya, untuk meningkatkan grafik agar terus bertahan dan meningkat.

Sumber: Majalah SwaraQuran [Edisi No. 3 Th. 8 / Agustus 2008]

Teriak

hari ini status blogsvertise aq masih suspended nih. ga tau kapan bisa normal lagi. padahal udah seminggu lebih. uh!!! tapi biarlah, tadi pagi, walaupun masih suspended, tapi bayaran hari kemarin pas masih suspended udah dibayar:. Ini ada sedikit cerita, sekedar nerusin email dari temen. isinya lumayan bagus. so, silahkan dinikmati.

TERIAK

Ini cerita tentang salah satu kebiasaan yang ditemui pada penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon, yang letaknya di Pasifik Selatan. Nah, penduduk primitif yang tinggal disana punya sebuah kebiasaan yang menarik yakni meneriaki pohon.

Untuk apa?

Kebiasaan ini ternyata mereka lakukan apabila terdapat pohon dengan akar-akar yang sangat kuat dan sulit untuk dipotong dengan kapak. Inilah yang mereka lalukan, jadi tujuannya supaya pohon itu mati. Caranya adalah, beberapa penduduk yang lebih kuat dan berani akan memanjat hingga ke atas pohon itu. Lalu, ketika sampai di atas pohon itu bersama dengan penduduk yang ada di bawah pohon, mereka akan berteriak sekuat-kuatnya kepada pohon itu. Mereka lakukan teriakan berjam-jam, selama kurang lebih empat puluh hari. Dan, apa yang terjadi sungguh menakjubkan. Pohon yang diteriaki itu perlahan-lahan daunnya akan mulai mengering. Setelah itu dahan-dahannya juga akan mulai rontok dan perlahan-lahan pohon itu akan mati dan mudah ditumbangkan.

Kalau kita perhatikan apa yang dilakukan oleh penduduk primitif ini sungguhlah aneh. Namun kita bisa belajar satu hal dari mereka. Mereka telah membuktikan bahwa teriakan-teriakan yang dilakukan terhadap mahkluk hidup tertentu seperti pohon akan menyebabkan benda tersebut kehilangan rohnya. Akibatnya, dalam waktu panjang, makhluk hidup itu akan mati. Nah, sekarang, apakah yang bisa kita pelajari dari kebiasaan penduduk primitif di kepulauan Solomon ini? O, sangat berharga sekali! Yang jelas, ingatlah baik-baik bahwa setiap kali Anda berteriak kepada mahkluk hidup tertentu maka berarti Anda sedang mematikan rohnya.

Pernahkah Anda berteriak pada anak Anda?
- Ayo cepat!
- Dasar lelet!
- Bego banget sih! Begitu aja nggak bisa dikerjakan?
- Jangan main-main disini!
- Berisik !

Atau, mungkin Anda pun berteriak balik kepada pasangan hidup Anda karena Anda merasa sakit hati?
- Saya nyesal kawin dengan orang seperti kamu, tahu nggak!
- Bodoh banget jadi bini nggak bisa apa-apa!
- Aduuuuh, perempuan kampungan banget sih!?
- Dasar laki gak punya nyali, ngapain lu jadi suami, nggak becus!

Atau, bisa seorang guru berteriak pada anak didiknya :
- Stupid
- soal mudah begitu aja nggak bisa!
- Kapan kamu mulai akan jadi pinter?

Atau seorang atasan berteriak pada bawahannya saat merasa kesal:
- Eh tahu nggak? Karyawan kayak kamu tuh kalo pergi aku kagak bakal nyesel! Ada banyak yang bisa gantiin kamu!
- Sial! Kerja gini nggak becus? Ngapain gue gaji elu?

Ingatlah! Setiap kali Anda berteriak pada seseorang karena merasa jengkel, marah, terhina, terluka ingatlah dengan apa yang diajarkan oleh penduduk kepulauan Solomon ini. Mereka mengajari kita bahwa setiap kali kita mulai berteriak, kita mulai mematikan roh pada orang yang kita teriaki. Kita juga mematikan roh yang mempertautkan hubungan kita. Teriakan-teriakan, yang kita keluarkan karena emosi-emosi kita, perlahan-lahan pada akhirnya akan membunuh roh yang telah melekatkan hubungan kita.

Jadi, ketika masih ada kesempatan untuk berbicara baik-baik, cobalah untuk mendiskusikan mengenai apa yang Anda harapkan. Coba kita perhatikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Teriakan, hanya kita berikan tatkala kita bicara dengan orang yang jauh jaraknya, bukan?

Nah, tahukah Anda mengapa orang yang marah dan emosional, mengunakan teriakan-teriakan padahal jarak mereka hanya beberapa belas centimeter. Mudah menjelaskannya. Pada realitanya, meskipun secara fisik mereka dekat tapi sebenarnya hati mereka begitu jauh. Itulah sebabnya mereka harus saling berteriak! Selain itu, dengan berteriak, tanpa sadar mereka pun mulai berusaha melukai serta mematikan roh orang yang dimarahi karena perasaan-perasaan dendam, benci atau kemarahan yang dimiliki. Kita berteriak karena kita ingin melukai, kita ingin membalas.

Jadi mulai sekarang ingatlah selalu. Jika kita tetap ingin roh pada orang yang kita sayangi tetap tumbuh, berkembang dan tidak mati, janganlah menggunakan teriakan-teriakan. Tapi, sebaliknya apabila Anda ingin segera membunuh roh orang lain ataupun roh hubungan Anda, selalulah berteriak. Hanya ada 2 kemungkinan balasan yang Anda akan terima. Anda akan semakin dijauhi. Ataupun Anda akan mendapatkan teriakan balik, sebagai balasannya.

Saatnya sekarang, kita coba ciptakan kehidupan yang damai, tanpa harus berteriak-teriak untuk mencapai tujuan kita. Mereka yang bekerja hanya dengan otak tanpa menggunakan hati nurani mereka, maka ia akan mendapat teman-teman kerja yang mati hatinya.

"FAITH SEES THE INVISIBLE, BELIEVES THE INCREDIBLE, AND RECEIVES THE IMPOSSIBLE."